Update Pergerakan Bursa Transfer Inter Hari Terakhir

August 31, 2015
00.20 : Inter akan mengumumkan kedatangan Melo dan Telles dalam 1 jam kedepan. (Sky)
00.00 : Ljajic kian dekat ke Inter, peminjaman + opsi pembelian 9M Euro (Sky)
23.52 : Marco Andreolli kian dekat bergabung dengan Sevilla (peminjaman + opsi penebusan 3M Euro). Sevilla mengajukan kontrak 3 tahun. (Pedulla).
23.45 : Pertemuan antara Juventus dan Agen Hernanes dimulai. Sebelumnya Inter dan Juventus telah mencapai kesepakatan terkait penjualan Hernanes. (Sky)
23.43 : Ljajic kian dekat dengan Inter dengan formula peminjaman + opsi penebusan. (Sky)
23.31 : Sumber dari Sampdoria mengatakan kepada GdS, jika Eder sudah ditarik dari bursa transfer.
23.20 : Fiorentina gagal mencapai kesepakatan untuk membawa Andreolli. Sevilla dikabarkan mendekat untuk mendapatkan Andreolli. Negosiasi memasuki tahap lanjut (formula: pinjaman + opsi pembelian). (Di Marzio)
23.17 : Laudisa (GdS): Kembali akan diadakan pertemuan antara Ausilio dengan Ferrero. Inter berharap bisa mencapai kesepakatan untuk mendatangkan Eder.
22.37 : Kontak Roma – Inter terus berlanjut terkait Ljajic. Kunci dari kesepakatan ini adalah Juan Jesus. Kedua klub terus melakukan kontak untuk mencari solusi terbaik. (Di Marzio)
22.35 : Nagatomo hampir dipastikan bertahan di Inter. Ini semakin diperkuat dengan fakta Nagatomo telah terbang ke Jepang. (Sky)
22.31 : Ljajic dipersiapkan sebagai alternatif jika sulit merealisasikan Eder (Sky). Menurut CdS, Ljajic telah menyetujui proposal dari Inter.
22.10 : Di Marzio: Inter kembali kejar Ljajic.
21.55 : Melalui halaman Instagram miliknya ayah Felipe Melo mengungkapkan salam perpisahan kepada fans Galatasaray. Melo kian dekat ke Inter.
21.50 : Felipe Melo kian dekat berseragam Inter. Kedua pihak sedang membahas metode pembayaran. (Sky).
21.45 : Borini sedang menjalani tes medis bersama Sunderland. (GdS)
21.34 : Nagatomo menolak Leicester. (Mediaset)
21.17 : Formula kepindahan Hernanes – Juve: peminjaman + kewajiban penebusan 11M Eur0 (Sky).
21.16 : Pertemuan terus berlanjut Inter – Sampdoria terkait Eder. Il Samp meminta 15M Euro, Inter bertahan di 11M Euro. (Sky)
21.15 : Alex Telles – Inter, formula: peminjaman + kewajiban penebusan 6M Euro (Sport Mediaset).
20.46 : Kepindahan De Ceglie ke Marseille semakin rumit membuat klub asal Perancis tersebut kembali mengejar D’Ambrosio. (SportMediaset).
20.41 : Alfredo Pedulla: Hernanes – Juve, 11M Euro + bonus.
20.25 : Inter belum akan berhenti. Inter diakabarkan telah mencapai kesepakatan untuk mendapatkan Eder dengan Sampdoria dengan biaya 11M Euro. Mereka terus bekerja untuk mendapatkan OK dari Sampdoria. (Di Marzio).
20.20 : RESMI: Taider bergabung dengan Bologna, peminjaman 2 tahun + kewajiban penebusan.
20.18 : Hernanes segera menjadi pemain anyar Juventus. 11M Euro cash. Dengan uang ini Inter fokus kejar Eder. Pertemuan sedang berlangsung.
20.12 : Inter selangkah dibelakang Adem Ljajic. Jika kesulitan mendatangkan Eder, mereka akan fokus mengejar Ljajic (proposal peminjaman). (CdS)
20.10 : Hernanes menuju Juve. Juventus menebus pemain Brazil ini sebesar 11M Euro cash! (Gazzetta)
20.05 : Agen Telles: “Kami melakukan kontak dengan Inter. Negosiasi terus berjalan. Kami bisa menutup kesepakatan dalam waktu dekat (peminjaman dengan kewajiban penebusan). (FCInter1908.it)
19.52 : Direktur olahraga Fiorentina: “Fiorentina tidak pernah tertarik untuk mendapatkan Marco Andreolli.”
19.48 : Inter mencapai kesepakatan dengan Frosinone untuk transfer Vid Belec. (TMW).
19.47 : Ricky Alvarez mendapat tawaran dari San Lorenzo (Sky).
19.45 : Juventus, Inter dan Napoli coba dekati fullback Udinese, Silvan Widmer, namun mereka menolak. Menurut laporan Michele Criscitello, saat ini Widmer sudah ditarik dari bursa transfer.
19.43 : Menurut laporan dari Caludio Raimondi (Premium Sport), Fiorentina hanya menginginkan meminjam Andreolli.
19.38 : Laporan dari Belanda menyebutkan jika Ronald Koeman gagal meyakinkan Andrea Ranocchia untuk bergabung dengan Southampton. Inter sudah mempersilahkan sang pemain untuk hengkang, namun ia tidak akan menuju EPL. Ranocchia mungkin akan dijadikan alat tukar untuk mendapatkan Ljajic dari Roma.
19.36 : Kontak kembali dijalin antara Inter dan Genoa untuk Diego Perotti. Inter menawarkan 9M Euro, Genoa menolak untuk saat ini (Sky).
19.35 : Felipe Melo menuju Inter. Biaya transfer 3.5M Euro + bonus. Ia akan tiba dalam beberapa jam kedepan. (Sky).
18.53 : Schelotto tidak akan berseragam Inter musim ini. Kemungkinan akan berlabuh di FC Sion atau Sporting. (Gazzetta.it).
18.52 : Lamela lebih dekat ke Marseille. (Sky).
18.51 : Seperti yang dilaporkan oleh SportItalia, Inter telah mengajukan tawaran baru untuk Eder. Inter menaikkan tawaran mereka menjadi 9M Euro. Sampdoria haya akan menerima tawaran 10M Euro. Kesepakatan kian dekat.
18.50 : Borini menuju Sunderland, hanya menunggu pengumuman resmi. Alternatif Inter adalah Eder. Ljajic masih sangat mungkin (pertukaran dengan JJ). – (Sky).
18.49 : Perkembangan terkait transfer Andreolli. Fiorentina telah mengajukan proposal untuk Andreolli. Sang pemain juga sudah menolak beberapa tawaran lain (Sky).
18.15 : Agen Nagatomo: “Yuto tidak akan ke Leicester. Bertahan di Inter 100%? Saya pikir begitu.”
17.52 : Setelah hampir pasti mendapatkan Błaszczykowski, Fiorentina juga mengincar Andreolli. Di Marzio menyampaikan jika sangat mungkin Andreolli berkostum La Viola. Kedua klub terus menjalin kontak. Saat ini Fiorentina berhasil mengungguli Bologna dalam perburuan Marco.

Related Posts:

Derby Milan Bakal Hadir Di SUGBK


Para fans Inter dan Milan bisa menikmati Derby Della Madoninna di SUGBK, September nanti.

Tak bisa dimungkiri FC Internazionale dan AC Milan memiliki basis fans yang sangat besar di Indonesia. Hal itu pula yang membuat 11 Production tertarik untuk menggelar acara nonton bareng (nonbar) bentrok kedua tim yang rencananya akan berlangsung, 13 September 2015.

Yang berbeda, nonbar kali ini bukan dilaksanakan di kafe atau gedung olahraga. Tapi, di tempat yang lebih besar yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Hal itu tidak terlepas untuk menampung animo dari para fans dua klub tersebut yang terkenal sangat fanatik. Derby Milan atau yang biasa disebut juga derby Della Madoninna ini memang selalu mengundang perhatian. Mengingat, gengsi kedua tim sekota yang memang memiliki segudang prestasi di level kompetisi lokal maupun internasional.

Suasana di SUGBK pun bakal dikemas seperti sedang menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, tempat berlangsungnya laga tersebut nanti. Para Milanisti Indonesia, kelompok fans AC Milan di Indonesia, akan menempati sisi selatan stadion, yang biasa disebut dengan Curva Sud.

"Ini acara Milan only, acara seluruh penggemar Milan. Penggemar klub Serie A lain boleh datang, namun pisah tribun dengan penggemar Milan," kata Danar Setyadi, koordinator acara Milanisti Indonesia.

Di samping itu, untuk menambah meriah kegiatan nonbar tersebut juga akan ada penampilan musik dan beragam hadiah menarik. Untuk ikut menikmati kegiatan tersebut, penonton dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp40 ribu saat pre-sale, dan Rp50 ribu untuk pembelian di tempat saat acara berlangsung.

Pemesanan tiket bisa menghubungi Sinang di 0817757309/081316998889 atau Adrian di 087877067577/081584122181. Untuk mendapatkan harga spesial, bisa menghubungi pengurus Milanisti Indonesia, yaitu Danar Setyadi di 081282755431 atau Revli di 082220298512.

Di sisi lain, sementara ini kedua tim masih berada di papan tengah klasemen sementara Serie A Italia. Inter berada di posisi ketujuh dengan poin tiga dari satu pertandingan. Sedangkan Milan menduduki peringkat kesepuluh dengan nilai tiga dari dua laga yang telah dijalani.

Related Posts:

FC Internazionale Beruntung Punya Stevan Jovetic



Ujian lebih berat segera tiba, Inter tidak boleh terus bergantung pada Jovetic, lini kedua harus lebih maksimal dalam upaya meraih kemenangan.

FC Internazionale sukses merengkuh kemenangan kedua secara beruntun di awal musim Serie A Italia 2015/16, dengan menaklukkan Atalanta 1-0 di Giuseppe Meazza sebelum menumbangkan tuan rumah Carpi.

Satu hal yang identik dengan dua kemenangan Nerazzurri tersebut adalah sang pencetak gol. Ya, tiga gol dalam dua pertandingan, semuanya diborong oleh striker anyar yang didatangkan musim panas ini dari Manchester City, Stevan Jovetic.

Pemain Montenegro tersebut langsung mengeluarkan magisnya pada laga debut Serie A bersama Inter, ia mencetak gol individu sensasional di menit injury time babak kedua melalui tembakan akurat dari luar kotak penalti. Dan Jovetic kembali memamerkan kualitasnya pada laga kedua saat bertandang ke markas Carpi.

Tim promosi itu menerapkan permainan defensif sehingga Inter kesulitan mencari peluang meski mendominasi laga. Namun, dengan insting tajam, Jovetic menyambut umpan lambung Fredy Guarin dari tengah lapangan dengan cantik untuk menciptakan gol pembuka, dan kekuatan mentalnya juga teruji dengan sukses menjadi eksekutor penalti pada menit-menit akhir untuk memastikan kemenangan Inter di Stadio Alberto Braglia.

Bergantungnya Inter pada sosok Jovetic sebenarnya sudah tampak di pra-musim. Sejak memulai pra-musim di Tiongkok, La Beneamata selalu tumbang dan tidak berhasil mencetak satu gol pun, demikian juga ketika bertandang ke markas Galatasaray ketika Jovetic hanya duduk di bangku cadangan, mereka tumbang dengan skor 1-0.

Jovetic kemudian memberi kemenangan pra-musim pada Inter setelah beberapa laga, dengan menyumbang satu gol ke gawang Athletic Bilbao yang akhirnya dimenangkan tim dengan skor 2-0.


Namun, meski demikian, Inter tidak boleh selalu menggantungkan harapan pada Jovetic di setiap pertandingan. Bagaimanapun juga, ia membutuhkan dukungan dari lini kedua, yang terlihat masih belum maksimal meski berhasil meraih poin sempurna sejauh ini.

Pada pertandingan melawan Carpi, Inter dihadapkan dengan benteng yang sangat tebal. Tidak adanya Kovacic memberi dampak yang sangat signifikan, tidak ada pemain yang sangat mumpuni dalam melakukan penetrasi sehingga serangan Inter kerap patah. Dalam 24 kali percobaan melewati lawan, hanya 50 persen atau 12 upaya yang membuahkan hasil, itupun setengahnya berada dalam daerah sendiri.

Alhasil, Guarin mengambil inisiatif mengirim umpan panjang yang beruntung dikonversi dengan sempurna oleh Jovetic. Mengapa beruntung? Karena sebenarnya jarang yang bisa memaksimalkan umpan lambung dari pemain asal Kolombia tersebut. Hal tersebut bisa dilihat dari 105 umpan silang yang dilakukan Guarin musim lalu, hanya 15 persen yang bisa disambut oleh rekannya.

Perlunya pemain yang mampu melakukan penetrasi juga  semakin terlihat di menit-menit akhir pertandingan melawan Carpi saat skor imbang. Di saat waktu semakin menipis dan dihadapkan dengan tebalnya pertahanan Carpi, Guarin nekat mencoba melakukan penetrasi dan hal tersebut berbuah positif, ia dijatuhkan di kotak terlarang sehingga Inter mendapatkan penalti yang menghasilkan gol kemenangan oleh Jovetic.

Guarin memang membuktikan kualitasnya di laga itu, tetapi pemain asal Kolombia tersebut memiliki masalah dalam konsistensi sehingga sulit untuk mengandalkannya di setiap pertandingan. Dan kedatangan Ivan Perisic dari Wolfsburg diharapkan bisa menambal kekurangan Internazionale tersebut.

Pemain asal Kroasia itu diharapkan bisa memperkuat daya dobrak Internazionale dan membantu mengangkat beban Jovetic di lini depan. Terlebih lagi, pertandingan berikutnya akan memberi ujian yang sesungguhnya bagi Inter, yaitu Derby della Madonnina menghadapi AC Milan.

Related Posts:

Resmi Ivan Perisic Berkostum Internazionale


Saga transfer Perisic resmi berakhir dengan winger asal Kroasia tersebut menjadi milik Inter di musim panas ini.

Internazionale kembali menambah amunisi di bursan transfer musim panas ini setelah resmi mendatangkan Ivan Perisic dari Wolfsburg.

Roberto Mancini memang telah lama mengincar winger asal Kroasia itu, yang akan diplot sebagai pengganti Xherdan Shaqiri, namun proses transfer sempat berjalan alot.

Usai sempat bertekad mempertahankan pemain 26 tahun tersebut, Wolfsburg akhirnya 'menyerah' dan merelakan kepergian Perisic menuju Giuseppe Meazza.

"Situasi telah berubah dalam beberapa jam terakhir [negosiasi], selain itu kami telah mencapai kesepakatan terbaik bagi semua pihak," ungkap direktur olahraga Die Wolfe, Klaus Allofs melalui laman resmi klub.

Related Posts:

Legenda FC Internazionale Di Bali Menghadiri Gathering ICI


Djorkaeff dijadwalkan untuk hadir dalam Gathering Nasional ICI Moratti dan laga pembuka Piala Presiden.

Legenda hidup klub Italia, FC Internazionale, Youri Djorkaeff, sudah tiba di Bali, Jumat (28/8). Kedatangan Djorkaeff tak lepas dari adanya agenda Gathering Nasional ICI Moratti, fans Inter di Indonesia, di Bali, 28-30 Agustus 2015. Dia akan menjadi tamu istimewa di acara tersebut.

Mantan penggawa tim nasional Prancis ini pun memposting kehadirannya di Pulau Dewata lewat akun twitter pribadinya @youridjorkaeff. "Good morning Bali..." tulis pria berusia 47 tahun itu, sambil mengunggah salah satu foto keindahan di pinggir pantai di Bali.

"Saya datang ke sini spesial untuk fans. Saya sudah tidak sabar bertemu fans Inter di Indonesia," kata Djorkaeff.

Di samping menghadiri acara ICI Moratti, pemain yang ikut membawa Prancis juara Piala Dunia 1998 ini juga akan menghadiri laga pembuka Piala Presiden 2015. Dia akan hadir bersama Presiden Klub Inter, Erick Thohir, pada laga yang mempertemukan Bali United Pusam melawan Persija Jakarta itu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (30/8) nanti.

Selain Djorkaeff, Presiden RI, Joko Widodo, juga dijadwalkan membuka langsung turnamen yang diikuti 16 klub itu di Bali.


Related Posts:

Miranda Dan Jeison Murillo Seperti Lucio Dan Walter Samuel


Eks bek Atletico Madrid ini berambisi untuk membentuk lini belakang tangguh bersama Jeison Murillo.

Miranda mengungkapkan, ia dan sesama rekrutan baru Internazionale, Jeison Murillo, bisa menciptakan duet pertahanan tangguh seperti pendahulunya, Lucio dan Walter Samuel.

Lucio dan Samuel mampu menjadi bek sentral yang menjadi basis kesuksesan Inter besutan Jose Mourinho yang merengkuh treble di musim 2009/10. Miranda, yang diboyong dari Atletico Madrid pada musim panas ini, ingin agar dirinya dan Murillo bisa mengambil inspirasi dari kedua eks bek Inter itu.

“Saya mengenal Murillo sejak pertama kali kami berduel di level klub maupun negara. Saya rasa, pertandingan pertama kami berjalan sangat baik, namun kami masih bisa terus berkembang. Kami akan menyempurnakan kesepahaman agar tim bisa menjalani musim dengan sukses,” ujar Miranda kepada Tuttosport, Sabtu (29/8).

“Murillo adalah pemain top, pemain muda yang terus berkembang. Dia kuat, cepat, berteknik tinggi, dan punya segala syarat untuk menjadi salah satu bek terbaik di dunia. Saya rasa, duet antara saya dan Murillo menyerupai Lucio dan Samuel karena kemiripan karakteristik. Tetapi, kami belum memenangkan apapun, jadi semoga saja kami bisa menyamai prestasi mereka,” imbuh Miranda.

Lebih lanjut, Miranda juga menegaskan ambisi klubnya untuk tampil di Liga Champions musim depan. “Kita nantikan apakah Inter bisa berpeluang meraih titel liga, tetapi target minimal kami adalah finis di peringkat tiga,” katanya.

Armada Roberto Mancini saat ini tengah bersiap menghadapi tim promosi Carpi pada Minggu (30/8) ini setelah di partai pembuka pekan lalu berhasil mengatasi Atalanta 1-0.

Related Posts:

Hari ini Ivan Perisic Resmikan Transfer Ke FC Internazionale


Ivan Perisic telah mendarat di Linate Airport, dan menyambut sejumlah wartawan dengan ucapan, "Forza Inter!"

Saga transfer Ivan Perisic terus bergulir. Kali ini, dia dikabarkan akan segera bergabung dengan FC Internazionale, Minggu hari ini.

Pemain internasional Kroasia ini telah mendarat di Linate Airport, di mana dia disambut oleh sejumlah ofisial Nerazzurri dan para reporter.

"Forza Inter!" Inilah kalimat yang dilontarkannya di hadapan wartawan sebelum dirinya naik ke dalam mobil.

"Saya sangat senang," lanjutnya sesaat sebelum mobil yang ditumpanginya meninggalkan bandara.


Transfer Perisic ke Inter diyakini adalah kesepakatan peminjaman dengan opsi wajib beli sebesar €20 juta, yang nantinya akan dibayarkan dengan tiga kali angsuran.

Related Posts:

Sejarah Hari Ini (28 April): Taktik FC Internazionale Lolos Ke Final Liga Champions

Jose Mourinho menampilkan taktik favoritnya dengan sempurna, untuk mengantarkan FC Internazionale ke final Liga Champions 2009/2010.

Musim 2009/10 tak bisa dipungkiri akan selalu jadi musim terbaik yang pernah dilalui FC Internazionale. Bagaimana tidak, tim yang kala itu dilatih oleh salah satu juru taktik terbaik sepanjang sejarah, Jose Mourinho, secara mengejutkan sukses merengkuh gelar treble winners. Torehan itu jadi catatan terbaik yang pernah dibuat sepanjang sejarah emas klub, juga sepakbola Italia hingga saat ini.

Ada banyak momen yang menghiasi kisah perjalanan sukses Inter di musim tersebut. Mulai dari hijrahnya Wesley Sneijder di detik transfer musim panas, penampilan heroik Thiago Motta dalam derby Della Madonnina, gol juggling Maicon pada derby d’Italia, momen emosional Mourinho yang runtuhkan Stamford Bridge, hingga memuncak pada raihan scudetto, Coppa Italia, dan Liga Champions. 

Dari segala momen mengesankan itu, terselip satu pertandingan yang amat menguras emosi dan bisa saja melenyapkan sejarah emas yang akhirnya dibuat I Nerazzurri. Laga itu berlangsung pada 28 April 2010, manakala Inter diharuskan melakoni duel leg kedua semi-final Liga Champions, di Camp Nou, markas sang juara bertahan, Barcelona.

Inter memiliki modal yang bagus untuk melenggang ke final, setelah di pertemuan pertama sukses menang kandang dengan skor meyakinkan 3-1. Namun torehan itu masih belum cukup untuk menghapus keraguan publik akan kepantasan mereka lolos ke partai puncak.

Hal itu terjadi karena kala itu Barca harus menempuh perjalanan 1000 kilometer dari Catalunya ke Milano, menggunakan bus. Keputusan itu diambil lantaran nyaris seluruh bandara di Eropa tutup, karena erupsi gunung di Islandia yang juga jadi salah satu lokasi film The Secret Life of Walter Mitty, Eyjafollojakull. Waktu yang dihabiskan dalam perjalanan tersebut mencapai 14 jam. Para penggawa Blaugrana disebut amat kelelahan hingga tak bisa fokus dalam pertandingan.

Misi balas dendam pun diusung Barca dengan memanfaatkan situasi yang sudah normal dan dukungan publik Catalan. Kemenangan minimal 2-0 optimistis mereka gapai untuk bisa lolos ke final dan jadi tim pertama yang sanggup mempertahankan gelar juara Liga Champions, sekalipun sang kapten, Carles Puyol, dipaksa absen.

Sementara Inter juga memiliki kepercayaan diri yang baik untuk mentas. Merka cukup menahan sang tuan rumah untuk tak menang dua gol atau lebih. Komposisi skuatnya juga lengkap, dengan sedikit kejutan memasang Christian Chivu sebagai gelandang tengah dalam skema 4-3-1-2, alih-alih Sulley Ali Muntari.

Leg kedua semi-final Liga Champions 2009/10

Barcelona 1-0 FC Internazionale (Agregat 2-3)

28 April 2010Camp NouWasit: Frank de Bleckere (Belanda)Gol: 1-0 Pique 84'Barcelona:Manajer: Pep Guardiola

FC Internazionale: Manajer: Jose Mourinho Seperti sudah ditebak, selepas sepakan mula dilakukan, Barca yang butuh gol cepat lebih berinisiatif menyerang. Los Cules melakukannya sangat frontal, dengan lima tembakan ke gawang hanya dalam tempo 15 menit. Mereka sebenarnya memiliki enam tembakan lain, namun bola tak sampai mengarah ke jala kiper Inter, Julio Cesar, karena semuanya sukses diblok Walter Samuel cs.

Perlahan namun pasti, Inter kehilangan kontrol nyamannya dalam permainan. Segalanya semakin memburuk dengan keputusan wasit laga, Frank de Bleckere, memberi Thiago Motta kartu kuning kedua akibat tekelnya terhadap Sergio Busquets.

Keputusan itu cukup kontroversial, karena tekel yang dilakukan Motta pada Busquets lebih mengarah pada bola ketimbang fisik sang pemain. Gelandang Barca itu bahkan tertangkap kamera hanya berpura-pura kesakitan, sembari mengintip reaksi wasit dalam celah jari tangan yang menutupi wajahnya.

Bermain dengan sepuluh orang, sontak saja Mourinho langsung menerapkan taktik andalannya dengan bertahan total. Tidak, tak layak jika kita menyebutnya dengan "taktik parkir bus", namun lebih tepat "total cattenaccio" menilik aura Italia yang dimiliki Inter.

Sembilan pemain Inter diperintahkannya untuk terus berada di belakang garis tengah lapangan, dengan tujuh di antaranya wajib berada di dalam kotak penalti sendiri sepanjang jalannya laga. Taktik itu benar-benar sukses mematikan pergerakan sang pemain terbaik dunia kala itu, Lionel Messi. 

Tak hanya Leo, karena sang mantan La Beneamata, Zlatan Ibrahimovic, kemudian Pedro Rodriguez, Bojan Krkic, hingga Gerard Pique yang mendadak jadi striker, dibuatnya mati kutu. Segala aliran serangan Barca ditutup, hingga di sepanjang pertandingan hanya sanggup melepaskan delapan tembakan, dengan setengahnya tepat sasaran.

Beruntungnya Inter juga memiliki kiper berkelas yang sedang berada di puncak performa, Julio Cesar. Empat tembakan tepat sasaran yang mengarah ke gawangnya mampu dengan sangat baik dimentahkan.

Namun pertahanan grendel Inter akhirnya runtuh juga, lewat gol ciamik Pique di ment ke-84. Namun torehan itu sudah terlambat, karena sang juara Serie A kembali ke permainan bertahannya hingga laga selesai beberapa saat kemudian. Tim Ular Kobra pun melaju ke partai puncak dan menjadi kampiun, dengan mengalahkan Bayern Munich.

Related Posts:

Inilah Penyebab Inter Milan Masih Mengkhawatirkan


19Nol8 - INTER menjadi salah satu klub Eropa yang aktif merombak skuadnya selama bursa transfer musim panas 2015. Nerazzuri mendatangkan banyak pemain untuk membuat skuad mereka lebih kompetitif. Sedikitnya ada lima wajah baru yang akan berseragam biru hitam di musim 2015-2016.
Joao Miranda (dipinjam dari Atletico Madrid), Jeison Murillo (dibeli dari Granada), Martin Montoya (dipinjam dari Barcelona), Geoffrey Kondogbia (dibeli dari AS Monaco) dan Stevan Jovetic (dipinjam dari Manchester City) adalah nama-nama anyar yang akan berkolaborasi dengan pemain lama.

Bila melihat aktivitas transfer Inter, pelatih Roberto Mancini lebih fokus memperbaiki lini belakangnya. Keputusan realistis Mancini itu diambil karena buruknya performa pertahanan La Beneamata musim lalu. Gawang Andrea Ranocchia dkk kebobolan sampai 48 gol dari 38 partai Serie A. Jeleknya penampilan lini belakang Inter sebelas dua belas dengan barisan penyerang yang hanya bisa membuat 59 gol. Mauro Icardi menjadi aktor protagonis dengan sumbangan 22 gol. Hasilnya, Inter berada di posisi delapan klasemen akhir Serie A musim 2014-2015.
Membedah Setiap Lini

Kiper

Inter diyakini masih akan mempercayai Samir Handanovic sebagai pengawal gawang. Pengalaman dan kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Ia juga konsisten bermain bagus dan punya semangat memimpin yang disegani rekan-rekannya. Handanovic punya kemampuan bagus membaca bola-bola sulit, umpan silang dan diagonal. Kelemahannya yang harus diperbaiki ialah memblok tendangan penalti.
Sedangkan untuk pelapis Handanovic, Inter memiliki Juan Pablo Carizzo, kiper 31 tahun asal Argentina.

Bek

Datangnya Miranda dan Murillo diharapkan bisa membuat lini pertahanan Inter lebih kokoh. Miranda selama ini dikenal sebagai salah satu andalan Atletico selama empat musim terakhir. Pemain Brasil berusia 30 tahun itu adalah bek yang bisa menerjemahkan taktik pertahanan zona atau man marking dengan disiplin. Tipe permainan yang cocok untuk kompetisi sarat taktik seperti Serie A. Pertahanan zona dibutuhkan untuk menghadapi tim lawan yang bagus dalam penguasaan bola. Sedangkan man to man marking akan berguna jika bertemu dengan klub yang memiliki penyerang dengan skill dan kecepatan yang prima, serta serangan balik yang cepat. Miranda juga jago menghalau bola-bola atas.
Rekan Miranda di kotak penalti layak diberikan kepada Murillo. Bek Kolombia itu adalah pemain yang berpotensi menjadi hebat di masa depan. Salah satu indikatornya adalah saat pria 23 tahun itu menjadi Pemain Muda Terbaik di Copa America 2015. Eks bintang Granada dan Las Palmas itu memiliki kelebihan dribel bola yang lengket di kaki, tekel yang bersih dan umpan-umpan lambungnya cukup akurat. Dribel dan umpan lambung bisa dioptimalkan untuk membangun serangan balik ke jantung pertahanan lawan.

Kombinasi dua bek beda karakter itu dibutuhkan agar pertahanan Inter lebih awas, apalagi keduanya cukup cepat, faktor yang dibutuhkan untuk menghadapi penyerang atau winger lawan yang lincah. Kehadiran dua pemain itu diyakini akan memicu Andrea Ranocchia, Juan Jesus dan Nemanja Vidic berlatih lebih serius dan bermain konsisten bagus. Ketiganya memang terkenal sering melakukan blunder, lamban dan kurang awas mengantisipasi variasi serangan musuh pada musim lalu.
Mancini tak hanya memperkokoh duet centre back, untuk posisi fullback, eks manajer Manchester City itu meminjam Martin Montoya dari Barca. Montoya adalah fullback kanan taktis hasil didikan akademi legendaris milik Blaugrana, La Masia.

Montoya memang bukan tipe fullback yang agresif layaknya Roberto Carlos atau Ashley Cole, namun pemain dengan tinggi 174 sentimeter itu punya orientasi pertahanan zona dan cukup cepat. Tak hanya itu, Montoya juga mampu memberikan umpan-umpan akurat untuk gelandang atau penyerang di depannya. Pemain berpaspor Spanyol itu tak hanya bisa menempati sektor kanan pertahanan, tapi juga di sektor kiri. Sayangnya, Inter tidak punya sosok fullback kiri asli yang berkualitas. Memang ada Yuto Nagatomo, tapi penampilannya terus menurun. Mancini pernah beberapa kali memasang JUAN JESUS di posisi fullback kiri saat pramusim, tapi hasilnya jelek belum memuaskan karena bek Brasil itu kurang cepat dan agresif untuk menunjang serangan atau kembali bertahan saat kehilangan bola dan blunder.

Gelandang

Inter memiliki beberapa gelandang berkualitas di sektor permainan paling vital di sepakbola modern. Ada Fredy Guarin, Hernanes, Gary Medel dan Geoffrey Kondogbia. Sayangnya keempatnya bukan tipe gelandang yang bisa mengatur tempo permainan. Bukan juga centrocampista yang kreatif dalam merancang serangan, setelah Mateo Kovacic dijual ke Real Madrid. Memang ada Guarin, Hernanes dan Kondogbia yang bisa bermain lebih ke depan, tapi ketiganya lebih bertipe box to box. Guarin sempat diposisikan sebagai trequartista (penyerang lubang di belakang striker), tapi ia, sekali lagi, kurang kreatif. Guarin lebih cocok sebagai gelandang box to box atau gelandang tengah karena ia kuat dan memiliki stamina yang prima. Karakter permainan yang mirip dengan Hernanes.

Harapan membangun serangan yang bervariasi bisa dilakukan oleh Kondogbia. Gelandang asal Prancis itu terkenal sebagai pemain yang militan dan agresif ketika membangun serangan serta membentengi pertahanan saat masih berseragam AS Monaco. Kondogbia memiliki kemampuan dribel bola yang yang bagus. Ia tidak pernah takut menggiring bola lalu melewati beberapa pemain lawan dan mengumpan ke rekannya. Umpan-umpan Kondogbia sering menentukan jalannya pertandingan, terutama untuk keuntungan Monaco. Tekelnya juga bersih yang bisa dimanfaatkan untuk merusak ritme tim lawan saat membangun serangan atau menguasai bola. Pria 22 tahun itu adalah salah satu aktor intelektual yang membuat Monaco bisa menembus perempatfinal Liga Champions edisi 2014-2015. Jika ia bisa mengulangi performanya seperti di Monaco, Inter memang layak membayarnya sebesar 35 juta euro (Rp550 miliar), pemain baru La Beneamata paling mahal hingga tulisan ini turun.

Sedangkan Medel adalah tipe gelandang “pemburu” lawan dan bola. Ia seperti tak kenal lelah mengejar lawan yang menguasai bola. Gelandang Cile itu juga berani kontak fisik dan menekel lawannya. Pemain 27 tahun itu lebih berfungsi sebagai perusak konsentrasi dan permainan lawan, ketimbang arsitek serangan yang jenius. Medel akan menjadi aset berharga sebagai saringan pertama sebelum serangan lawan sampai di kotak penalti.

Penyerang

Inter diprediksi masih akan mengandalkan Mauro Icardi di lini depan. Jika Mancini memilih skema dua penyerang di depan, Jovetic bisa dimaksimalkan. Keduanya punya karakter yang berbeda, Icardi lebih suka sebagai target man, sedangkan Jovetic tidak sungkan turun ke bawah menjemput bola, membuka ruang dengan pergerakan tanpa bola serta aksi individu yang lumayan. Jika manajemen Inter mampu mendaratkan winger Wolfsburg, Ivan Perisic, Mancini akan punya keleluasaan mengeksploitasi permainan dari sisi sayap.

Nerazzuri masih punya Rodrigo Palacio. Tapi umurnya yang sudah 33 tahun dan seringnya ia cedera membuat peran penyerang Argentina itu tidak akan terlalu signifikan.
Prediksi Formasi dan Gaya Permainan

Meski sudah mendatangkan banyak pemain baru, penampilan Inter selama pramusim tidak membahagiakan. Icardi dkk menjalani lima pertandingan uji coba resmi dengan hasil empat kali kalah dan sekali imbang. Lagi-lagi pertahanan Inter layak dikritik karena kebobolan enam gol.
Dari lima kali uji coba pramusim itu, Mancini menggunakan dua formasi, 4-3-3 dan 4-4-2. Formasi 4-3-3 dengan varian 4-3-1-2 sepertinya akan sering dipakai oleh Mancini. Salah satu alasannya karena ia tidak punya sosok winger berkualitas Grade A seperti Pedro atau Sterling untuk menunjang formasi 4-4-2. Empat bek sejajar akan diisi oleh Montoya atau Dodo di kanan, Miranda, Murillo atau Ranocchia di tengah serta Jesus, Nagatomo atau Montoya di kiri. Lalu tiga gelandang akan dimainkan oleh Kondogbia, Hernanes dan antara Guarin, Medel atau Brozovic. Untuk penyerang, duet Icardi dan Jovetic dibantu oleh gelandang serang di belakang mereka yang bisa diperankan oleh Guarin atau Hernanes.

Mancini sepertinya akan menekankan permainan umpan-umpan pendek yang cepat saat Inter menguasai bola dan pressing tinggi ketika kehilangan si kulit bundar. Permainan garis bertahan yang tinggi atau jauh dari mulut gawang kemungkinan akan diterapkan Mancini. Cara ini pernah dilakukan oleh Barcelona era Guardiola dan sukses membuat mereka perkasa di Eropa. Namun saat itu (dan sampai sekarang), Barca memiliki pemain dengan skill dan kecepatan yang tinggi, serta penguasaan bola rata-rata hingga 65 persen.

Skenario itu yang dipercaya membuat Kovacic tersingkir dari rencana Mancini. Mancini pernah beberapa kali mengkritik Kovacic karena terlalu lama menguasai bola atau cepat kehilangan si kulit bundar saat dikepung pemain lawan. Karakter Kovacic sebagai playmaker murni memang membuatnya sering menahan bola lebih lama atau mengulur pergerakan arah bola ke tengah atau ke belakang sembari menunggu pertahanan lawan longgar. Mancini menginginkan permainan yang lebih cepat dan efisien ketimbang membiarkan bola terlalu lama di satu atau dua pemain. Umpan-umpan langsung, diagonal atau zona bisa menjadi ciri khas Inter musim ini. Cara itu sah-sah saja karena memang Inter memiliki penyerang yang efektif memanfaatkan bola dalam situasi sulit sekalipun di diri Icardi.

Potensi Kelemahan Inter

Hal yang wajib diperhatikan oleh manajemen dan tim teknis Inter adalah kedalaman skuad. Inter hanya punya dua striker bagus di sosok Icardi dan Jovetic. Lalu ada Palacio yang kualitasnya biasa-biasa saja, selebihnya? Hanya beberapa nama yang kurang populer dan secara statistik tidak bagus, seperti Jonathan Biabiany.

Nerazzuri juga tidak punya pilihan gelandang dengan karakter yang majemuk, terutama yang mampu bermain agresif di sisi sayap dan kreatif membagi-bagi bola. Mereka hanya memiliki nama-nama top dengan kemampuan gelandang box to box dan gelandang bertahan, sedangkan untuk peran winger kualitasnya hanya Grade B di sosok Marcelo Brozovic atau Danilo D’Ambrosio.
Mancini juga tidak bisa bernapas lega jika melihat chemistry pemain belakangnya. Kemasukan enam gol dari lima ujicoba resmi pramusim menunjukkan lini belakang Nerazzuri masih rapuh, longgar dan kurang kompak.

Masalah kebersamaan dan menyatukan “perasaan” antar pemain Inter memang patut dicermati. Masuknya banyak pemain baru dan langsung mengisi posisi inti di pramusim mengubah kebiasaan bermain wajah-wajah lama. Pemain baru masih beradaptasi dengan karakter nama-nama lama, begitu juga sebaliknya.

Kalau manajemen Inter bisa segera mendatangkan Perisic dari Wolfsburg dan mendatangkan satu lagi gelandang bertipe serang, Mancini akan memiliki pilihan skema permainan lebih banyak sekaligus membuat skuad lebih dalam.
Syarat untuk Sukses

Mancini harus bisa merancang sistem bertahan yang solid dan konsisten bagus jika mengincar posisi empat besar di klasemen akhir Serie A musim 2015-2016. Mengantisipasi serangan dari sektor sayap, serbuan mendadak dari daerah tengah di luar kotak penalti, umpan-umpan diagonal maupun umpan zona terobosan harus menjadi bahan latihan para pemain yang mesti diulang-ulang dan memperhatikan hal-hal sepele dengan detail. Tidak kebobolan lebih dari 40 gol menjadi syarat mutlak agar tim lebih kompetitif. Jika targetnya mau juara atau masuk dua besar, maka skuad tak boleh kemasukan lebih dari 30 gol.

Misi berat juga diberikan untuk para gelandang dan penyerang. Centrocampista Inter harus mampu menguasai bola dengan efisien dan memberikan umpan-umpan yang akurat. Sumbangan minimal 25 gol dan belasan assist dari para gelandang akan bisa mengangkat performa Inter. Para penyerang pun demikian, Icardi yang membuat 22 gol musim lalu harus bisa mempertahankannya. Meski akan sulit, Icardi akan banyak terbantu oleh kehadiran Jovetic, asalkan attacante asal Montenegro itu bisa bergerak lebih bebas dan membuat minimal 10 gol.

Perubahan ide bermain musim ini berpotensi membuat Inter akan banyak beradaptasi dan memperbaiki performa hasil evaluasi di pekan-pekan pertama kompetisi. Situasi inilah yang diprediksi akan membuat Inter tidak bisa langsung tancap gas sejak awal. Asal tidak terpeleset keluar dari lima besar hingga Natal 2015, Inter mungkin akan lebih menggigit setelah libur musim dingin.

Related Posts:

FC Internazionale Bakal Menyesal Lepas Mateo Kovacic


Legenda Inter mengaku frustrasi dengan keputusan bekas timnya menguangkan Kovacic

Melepas Mateo Kovacic ke Real Madrid adalah keputusan gegabah dan FC Internazionale bakal menyesal seperti ketika melepas Andrea Pirlo ke rival sekota, AC Milan, menurut legenda Luis Suarez. 
Inter melepas Pirlo ke Milan pada 2001 setelah ia gagal menyegel tempat reguler, namun mereka harus menyaksikan mantan pemainnya menjelma sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Italia. Suarez pun yakin Kovacic memiliki masa depan cemerlang. 

“Mateo adalah kunci masa depan Inter; ia pemain yang berada di level superior,” kata Suarez kepada La Gazzetta dello Sport. 

“Perbandingan dengan Pirlo cukup jelas untuk dilihat; dan kesamaannya, Andrea dilepas tanpa diberikan kesempatan untuk mendapat kepercayaan diri, waktu dan kesabaran yang membuatnya dewasa dan menjadi pemain sebagaimana mestinya. 

“Kovacic memiliki kelas untuk menjadi Pirlo berikutnya dan argumen bahwa ia tak mengambil peran bertahan tidak masalah karena Pirlo juga tidak bertahan saat di usianya. 

“Ia bahkan bisa menjadi lebih baik dari Andrea dalam aspek tersebut.” 

Madrid dan Inter mencapai kesepakatan terkait harga transfer di kisaran €35 juta, dengan Kovacic diprediksi akan menandatangani kontrak jangka panjang dengan klub ibu kota Spanyol pekan ini. 

Related Posts:

Perasaan Sedih Dan Senang Matteo Kovacic Resmi Meninggalkan Dan Inter Akan Selalu DI Hati Saya


19Nol8 - Mateo Kovacic senang bisa bergabung dengan klub sebesar Real Madrid. Namun, di satu sisi Kovacic juga sedih harus meninggalkan Inter Milan, klub yang meroketkan namanya hingga seperti saat ini.

Kovacic sudah resmi menjadi milik Madrid setelah Inter sepakat dengan nilai transfer 35 juta euro. Pemain asal Kroasia itu akan dikontrak selama enam tahun dan bakal diperkenalkan secara resmi kepada publik di Santiago Bernabeu, Rabu (19/8) waktu setempat.

Kepindahan Kovacic ini sekaligus mengakhiri spekulasi soal masa depannya yang bergulir dalam beberapa pekan terakhir. Inter yang butuh dana segar demi menghindari pelanggaran aturan Financial Fair Play, mau tak mau harus melepas salah satu bintangnya tersebut.

Tak dipungkiri kalau Inter-lah yang membesarkan nama Kovacic. Dibeli dari Dinamo Zagreb pada Januari 2013, Kovacic langsung dipercaya mengenakan seragam nomor 10 dan jadi andalan di lini tengah Nerazzurri.

Padahal saat gabung usia Kovacic masih 19 tahun. Selama 2,5 musim berseragam biru-hitam, Kovacic bikin 8 gol dari 97 penampilan di seluruh ajang.

"Saya harus berterima kasih kepada fans, klub, dan tim yang sudah banyak membantu saya," tutur Kovacic dalam salam perpisahannya kepada Inter.

"Saya tidak tahu harus berkata apa saat ini. Di satu sisi saya sedih, di satu sisi saya juga sangat gembira karena Real Madrid adalah sebuah kesempatan besar bagi saya," lanjutnya kepada Inter Channel.

"Saya berterima kasih atas cinta dan perhatian yang diterima dalam beberapa tahun ini. Ketika saya meneken kontrak di Inter adalah momen paling membahagiakan, karena penting bagi Anda jika klub sebesar Inter mempercayai Anda di saat usia muda."

"Lalu ada juga masa-masa sulit, tapi Inter selalu ada di hati saya. Saya sangat senang gabung Real Madrid. Memang benar saya meninggalkan Dejan Stankovic, tapi Luka Modric sudah menunggu dan semoga kami bisa melakuka hal-hal hebat bersama."

"Saya doakan Inter sukses musim ini. Cium untuk semuanya, saya cinta kalian semua," tutup Kovacic.

Related Posts:

Ciao Mateo, in bocca al lupo!


19Nol8 - Selama di Inter, Kovacic pernah dilatih oleh tiga orang pelatih yang berbeda yakni Andrea Stamaccioni, Walter Mazzari dan Roberto Mancini. Selama masa itu pula ia dimainkan dengan peran yang berbeda-beda. Di era Stramaccioni, Mateo di plot sebagai seorangregista.Kemudia di era Walter Mazzarri, Kovacic coba dimainkan sebagai seorang trequartista. Sementara bersama Roberto Mancini, ia dicoba diberbagai posisi, mulai dari regista,hingga sebagai seorang sayap

Dilatih oleh 3 pelatih semenjak berseragam Inter, Mateo kerap gagal menunjukkan konsistensi bermain. Ini tentunya menjadi masalah dan siapapun merasakan hal itu. Padahal para pelatih Inter tersebut sependapat jika Kovacic adalah pesepakbola dengan potensi besar dalam dirinya. Banyak juga tifosi yang pada akhirnya berpikir jika para pelatih Inter yang menukangi Kovacic tidak mengerti cara memainkan pemain ini. Alasan yang cukup masuk akal. Tetapi bagaimana jika dibalik, bahwasanya Kovacic-lah yang menjadi “beban” dan membuat skema permainan Inter tidak berjalan? Hmm.
Ngomong-ngomong soal pelatih, apakah Benitez mampu mengeluarkan potensi seorang Mateo Kovacic? Menarik untuk kita tunggu. *evil laugh*

Saya pribadi berpendapat bahwa skuat yang ada di Inter sejak kedatangan Kovacic memang tidak mampu mengikuti gaya dan visi bermainnya. Kenapa begitu? Di banyak pertandingan, kita kerap kali melihat umpan terobosan dari Kovacic gagal dibaca oleh pemain Inter, terutama ketika mencoba membangun serangan ke arah sayap. Para pemain Inter cenderung tidak siap menerima bola yang diarahkan Mateo kepadanya.

Dalam kasus lain, kita juga sangat sering melihat ketika Kovacic membawa bola menyerang ke arah kotak penalti lawan, ia justru mengoper bola kembali ke belakang. Kenapa? Karena tidak ada rekan satu timnya yang mencari posisi bebas untuk menyambut umpannya. Selain Mauro Icardi yang terus melakukan pergerakan, pemain lain kerap berada dalam posisi yang tidak ideal atau berada dalam penjagaan. Sejauh ini baru Icardi yang menurut saya bisa membaca gaya bermain Kovacic.

Hal ini tentu akan menimbulkan masalah bagi tim, jika para pemainnya yang lain tidak bisa mengikuti gaya bermain satu orang. Itulah kenapa Mancini terkesan tidak berpikir dua kali melepas Kovacic, walaupun dengan alasan FFP. Adalah lebih baik melepas sang pemain dengan harga yang menggiurkan daripada dipertahankan, tetapi tidak masuk dalam skema yang diinginkan. Saya berasumsi jika keputusan Mancini ini lebih ke alasan taktikal. Hasil penjualan Kovacic bisa membuat Mancini mendapatkan pemain yang lebih efektif dalam skema yang akan dimainkannya.

Skuat yang dimiliki Inter saat ini menurut saya tidak akan mampu mempercepat perkembangan seorang Mateo Kovacic. Bukannya tanpa kemajuan, tetapi dalam dua setengah musim terakhir progress-nya berjalan lambat. Sepertinya hal ini juga menjadi pertimbangan sang pemain untuk menerima pinangan Los Blancos. Disamping akan bermain bersama idolanya sesama Kroasia Luka Modric, kehadiran Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, James Rodriguez cs pasti akan berpengaruh ke permainan Kovacic, progress mencapai potensi terbaiknya sebagai seorang pemain sepertinya tidak akan selama sewaktu dia bermain di Inter. Saya tidak mengatakan Kovacic akan otomatis berhasil disana, karena itu semua akan bergantung kepada sang pemain sendiri.

Tim Ini Butuh Seorang Playmaker
Satu hal yang saya sayangkan dari transfer ini adalah waktu. Kenapa harus satu minggu menjelang liga dimulai dan dua minggu menjelang penutupan transfer? Ini akan menjadi pekerjaan besar bagi Inter, terutama untuk pihak klub yang hanya akan mendatangkan pemain baru dengan Inter Formula. Belum lagi Roberto Mancini yang harus meramu kembali skuatnya.

Related Posts:

HARI KEMERDEKAAN KE-70, DODO Dan BIABIANY Di PAVILIUN INDONESIA


Pada kesempatan ulang tahun ke-70 Kemerdekaan Indonesia menyajikan acara dua Nerazzurri diselenggarakan di Expo Milano 2015

19Nol8 - hari khusus untuk Dodo Pires dan Jonathan Biabiany yang pada kesempatan ulang tahun ke-70 Kemerdekaan berpartisipasi dalam ketiga dari tiga acara yang diselenggarakan di hari-hari ini di Paviliun Indonesia Expo Milano 2015. Tarian, acara memasak dan hiburan: ini dan banyak lagi untuk merayakan ulang tahun.


Kedua Nerazzurri, disambut oleh seorang penari yang memainkan tarian tradisional Indonesia, memiliki kesempatan untuk mencicipi makanan dan rempah-rempah khas Indonesia dan mengamati, melalui oculus, keindahan wilayah Indonesia dengan tampilan tiga dimensi dan 360 °. Setelah tahap foto dan tanda tangan auditorium, di mana, di hadapan Duta Besar Bapak August Parengkuan, mengambil panggung dan menjawab rasa ingin tahu fans hadir, dihormati dengan mesh dan beberapa tiket untuk derby pada 13 September.


"Ini adalah sebuah kehormatan untuk mengetahui Expo melalui budaya indah negara presiden kita. Sangat menyenangkan untuk mengetahui budaya ini, menyenangkan kepada Presiden dan itu sangat bagus untuk melihat begitu banyak orang ingin tahu tentang tempat," katanya kepada wartawan Brasil Dodo hadir.


Kemudian beberapa lelucon pada saat ini dan mulai dekat musim:.. "Butuh waktu untuk mengatur baru dan melihat bagaimana musim ini akan ada yang resmi pada Kovacic, kita tidak tahu apa-apa saya tidak sabar untuk kembali, aku bekerja keras untuk itu, tapi masih butuh waktu. Sementara itu menghibur rekan tim saya, saya yakin kita akan melakukan hal-hal besar. Aku baik-baik saja, hanya hilang pemulihan. Tim masih harus diperbaiki? Masih ada waktu sebelum memulai, menikmati 'apresiasi pelatih, tenang. Berapa banyak lebih jauh ke Inter benar? Persiapan selalu sulit, para pemain baru yang tidak tahu harus mesh. Kami di sini dan bekerja. 4-3-3 ideal untuk saya? Ya, tapi di tahun ini saya belajar bermain dalam peran yang berbeda. "


Kemudian, kata Perancis Biabiany:.?.? "Aku baik-baik saja, itu adalah akhir kecelakaan, aku ingin kembali secepat mungkin untuk tim Expo Sangat menyenangkan melihat fans dan mengambil foto begitu banyak dengan mereka Perasaan untuk kejuaraan tim baik, telah bekerja keras dan kami siap. Baik untuk memiliki begitu banyak penggemar di Indonesia, negara yang saya ingin tahu. Sebuah kehormatan untuk merayakan dengan fans kami di Indonesia, bagi mereka adalah hari penting, ulang tahun ketujuh puluh Kemerdekaan, dan senang bahwa mereka memilih untuk merayakan dengan kami. "

Related Posts:

Internazionale Tepat Jual Mateo Kovacic


Walau berbakat, sang legenda merasa Mateo Kovacic belum pernah memperlihatkan kemampuan maksimal selama berseragam Nerazzurri.

Internazionale dipandang salah satu legenda klub, Giuseppe "Beppe" Bergomi, mengambil langkah tepat dengan melego Mateo Kovacic ke Real Madrid.

Pasalnya, meski banyak yang menyebut bintang belia Kroasia itu bertalenta tinggi, menurut pengamatan Bergomi Kovacic belum mampu memperlihatkan kemampuan maksimal selama berseragam Nerazzurri sejak Januari 2013.

Inter sendiri kini diketahui telah menyepakati penjualannya ke Madrid dengan banderol €35 juta. Transfer ini hanya menunggu konfirmasi resmi untuk dirampungkan.

"Bukan pertanyaan mudah untuk dijawab," tukas Bergomi kepada FCInterNews saat ditanya apakah ini kesepakatan yang baik buat klub.

"Dari sudut pandang murni finansial, Inter telah melakukan kesepakatan yang penting. Nilainya sangat penting."

"Saya tak berpikir pemain Kroasia itu pernah mengekspresikan dirinya di level 100 persen, dia tidak pernah menemukan peran idealnya baik itu dengan [Andrea] Stramaccioni dan [Walter] Mazzarri sebelumnya, dan sekarang dengan [Roberto] Mancini."

"Saya pikir menjualnya adalah pilihan tepat," pungkas mantan kapten La Beneamata ini.

Related Posts:

Internazionale Berencana Bidik Samir Nasri- Ivan Perisic- dan Fabio Coentrao


Inter berniat menggunakan uang penjualan Kovacic untuk mendatangkan Perisic, Coentrao, dan Nasri.

Internazionale berniat menjual Mateo Kovacic dan menggunakan uang penjualan tersebut untuk membeli Ivan Perisic, Fabio Coentrao, dan Samir Nasri.

Seperti telah diketahui, Kovacic menjadi incaran Real Madrid. Kepindahannya ke Santiago Bernabeu pun nyaris dipastikan dengan dana €35 juta, seiring sang gelandang Kroasia melakoni tes medis.

Adapun menurut La Gazzetta dello Sport, Nerazzurri bakal menggunakan uang tersebut untuk mendatangkan Perisic yang dibanderol €20 juta. Tak berhenti sampai di situ, mereka masih mengincar winger Manchester City, Nasri, dan bek Madrid, Coentrao.

Klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza itu telah mendatangkan Stevan Jovetic dari The Citizens beberapa waktu lalu. Mereka juga terbilang aktif di bursa transfer kali ini sejak mendatangkan Geoffrey Kondogbia dari AS Monaco

Related Posts:

F.C.Internazionale Milano


Profil Inter Milan

Inter Milan didirikan pada 9 Maret 1908 dengan nama Internazionale Milano Football Club. Sejarah berdirinya Inter tak lepas dari terpecahnya anggota Milan Cricket and Football Club yang kini dikenal sebagai AC Milan. Beberapa dari pendiri Milan yang terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss tidak setuju dengan kebijakan klub yang tidak mengizinkan pemain asing untuk bermain di Milan. Mereka akhirnya memilih keluar dan mendirikan klub baru. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.

Inter sukses memperoleh Scudetto pertama pada musim 1909-10. Klub yang berjuluk La Beneamata ini kembali menjadi yang terbaik di Italia pada musim 1919-20.Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.

Pada tahun 1928, Inter melebur dengan klub lokal yakni Unione Sportivo Milanese sehingga nama klub berubah menjadi Ambrosiana Inter. Meskipun berganti nama, Inter tetap sukses merebut gelar ketiga pada musim 1929-20. Selanjutnya pada musim 1938-39, Inter sukses merebut Coppa Italia untuk pertama kalinya. Saat itu, Inter diperkuat oleh striker legendaris, Giuseppe Meazza.

Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mulai memakai nama asli mereka, Internazionale Milano. Setelah Perang Dunia I, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter.

Orang yang berperan besar dalam hal ini adalah Carlo Masseroni, presiden klub Inter yang telah menjabat sejak tahun 1942. Pada era ini, Inter juga sukses merajai Eropa. Inter yang diarsiteki Helenio Herrera terkenal dengan taktik pertahanan gerendel yang disebut Catenaccio. Inter sukses merebut juara Liga Champions dua kali berturut-turut pada 1963-64 dan 1964-65. Keperkasaan Inter semakin menjadi-jadi di musim 1964/1965 dengan meraih tiga gelar sekaligus, yakni scudetto, Piala Champions dan Piala Intercontinental.

Setelah Ernesto Pellegrini lengser dari kursi presiden, tanggal 18 Februari 1995 Massimo Moratti yang merupakan anak dari Angelo Moratti naik tahta untuk meduduki kursi Presiden Inter. Moratti tak segan mengeluarkan banyak uang untuk membeli banyak pemain. Namun, Scudetto yang didambakan tak kunjung direbut. Tercatat, satu-satunya gelar yang direbut adalah Piala UEFA musim 1997-98.

Inter kembali mencapai masa keemasan sejak kedatangan Roberto Mancini pada 2004. Diawali dengan gelar Coppa Italia 2004-05, Mancini lalumempersembahkan Piala Super Italia 2005. Gelar Piala Super Italia pertama yang diraih Inter sejak tahun 1989.

Inter akhirnya mendapatkan gelar Scudetto 2005-06 karena skandal Calciopoli yang menimpa Juventus dan klub-klub besar di Italia. Beberapa media menyebutnya "Scudetto of Honesty" (juara dari sebuah kejujuran). Kasus ini membuat Juventus (aktor utama pengaturan skor) dicopot dua gelarnya sekaligus, yakni tahun 2005 (musim ini tak ada juara) dan tahun 2006 (diberikan kepada Inter karena saat itu berada diposisi runner up). Juventus harus bermain di Serie B. Ini membuat Inter menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah terdegradasi ke Serie B. Oleh karena itu di dalam lagu kebangsaannya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.

Musim selanjutnya 2006/2007, klub pesaingnya seperti Juventus yang harus bermain di Seri B dan beberapa klub besar seperti Milan, Roma, Fiorentina dan Lazio yang mengalami pengurangan nilai dari kasus Calciopoli, Inter pun dengan mudah memperoleh scudettonya yang ke-15. Inter juga sukses menorehkan rekor 17 kemenangan beruntun di kancah domestik, mematahkan rekor 15 kemenangan beruntun yang sempat diraih Real Madrid dan Bayern Munich. Namun saat itu Inter mendapatkan berita duka karena sang presiden, Giacinto Facchetti meninggal dunia.

Moratti pun akhirnya kembali menjabat sebagai Presiden Inter dan bertahan hingga sekarang.Musim 2007-08 terjadi konflik internal di Inter karena ketidaksepahaman Moratti dengan Roberto Mancini dan di akhir musim Mancini pun mundur dari jabatannya. Moratti lalu menunjuk Jose Mourinho sebagai allenatore baru Inter.

Kedatangan Mourinho benar-benar menjadi berkah bagi La Beneamata. Pelatih berjuluk The Special One itu sukses meraih Treble Winners yakni Scudetto, Coppa Italia, dan Liga Champions. Gelar Liga Champions terasa sangat spesial karena terakhir kali direbut Inter pada 1964-65. Inter juga tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang merebut Treble Winners.

Sayangnya, romantisme Inter Milan dan Jose Mourinho harus berakhir. Mourinho memutuskan untuk menukangi Real Madrid. Inter lalu menunjuk Rafael Benitez untuk menggantikan Mourinho. Benitez menyempurnakan prestasi Inter pada 2010 dengan merebut Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub. Dengan demikian pada 2010, Inter sukses merebut 5 gelar sekaligus.

Namun, Benitez gagal memberikan performa gemilang di Serie A. Inter terancam gagal mempertahankan Scudetto yang telah direbut dalam 5 musim beruntun. Akhirnya, posisi Benitez pun digantikan oleh Leonardo. Leonardo sanggup membawa Inter menduduki posisi runner-up di Serie A dan menjuarai Coppa Italia. Ini membuat Inter selalu meraih minimal 1 gelar sejak musim 2004-05 hingga 2010-11.

Keputusan Leonardo yang memilih menjadi direktur teknik PSG membuat Inter seolah kehilangan arah. Pelatih baru Gian Piero Gasperini dipecat setelah hanya merebut 1 poin dari 5 laga Serie A. Pengganti Gasperini, Claudio Ranieri pun belum mampu memberikan prestasi maksimal. Untuk kali pertama sejak 2004-05, Inter harus mengakhiri musim tanpa gelar. Beruntung, Tim Primavera Inter masih sanggup menjadi juara Liga Champions U-19.

Prestasi Inter Milan:

Domestik:18 kali Juara Seri A
Tahun 1910 ; 1920 ; 1930 ; 1938 ; 1940 ; 1953 ;1954 ; 1963 ; 1965 ; 1966 ; 1971 ; 1980 ; 1989 ; 2006 ; 2007 ; 2008 ;2009 ; 2010 
7 kali Juara Piala Italia 
Tahun 1939 ; 1978 ; 1982 ; 2005 ; 2006 ;2010 ; 2011 
5 kali Juara Supercoppa Italia 
Tahun 1989 ; 2005 ; 2006 ; 2008 ; 2010 

Internasional : 
2 kali Juara Piala Intercontinental 
Tahun 1964 dan 1965 
1 kali Runner Up 
Piala Super Intercontinental 
Tahun 1968
1 kali Juara FIFA Club World Cup
Tahun 2010

Eropa :
Juara 3 kali European Cup / Liga Champions
Tahun 1964 ; 1965 ; 2010 
Juara 3 kali UEFA Cup 
Tahun 1991 ; 1994 ; 1998 
Runner up 1 kali UEFA Super Cup 
Tahun 2010

Related Posts:

Felipe Melo Resmi Tambah Kontrak Di Galatasaray


Internazionale dipaksa menghentikan perburuan terhadap Melo usai sang pemain sepakat menambah masa baktinya di Galatasaray.

Felipe Melo dipastikan tak meninggalkan Galatasaray musim panas ini, sebagaimana telah sepakat menerima kontrak baru yang membuatnya bertahan hingga 2019.

Spekulasi transfer gelandang asal Brasil itu belakangan menguat setelah dihubungkan dengan kemungkinan untuk kembali merumput di Serie A Italia bersama Internazionale.

"Galatasaray mengumumkan bahwa Felipe Melo telah menerima perpanjangan kontrak dari klub," demikian bunyi pernyataan resmi klub melalui laman resmi.

"Kontraknya yang ada saat ini telah diperpanjang hingga [musim panas] 2019 mendatang."

Rumor transfer Melo beredar setelah sebelumnya muncul pernyataan yang mengklaim sang pemain memiliki tekad untuk kembali berkiprah di Italia.

Related Posts:

Xherdan Shaqiri Hengkang, Siapakah Yang Akan Datang?


FC Internaziole harus fokus mencari striker dan winger sebelum bursa musim panas ditutup.

FC Internazionale akhirnya resmi melepas Xherdan Shaqiri yang baru didatangkan pada musim dingin lalu ke Stoke City dengan banderol 12 juta pounds.

Hal tersebut sebenarnya cukup mengejutkan karena dalam perkembangan terakhir, Nerazzurri hampir dipastikan tidak bisa merekrut Ivan Perisic dari Wolfsburg, sehingga pemain asal Swiss tersebut diyakini akan tetap bertahan. Namun, ternyata tidak demikian, Shaqiri akhirnya resmi mendarat di Britannia Stadium beberapa hari berselang.

Lalu, dengan peluang tipis mendapatkan tanda tangan Perisic, siapa yang akan digaet oleh pelatih Roberto Mancini untuk melengkapi skuat Inter?

Sebelum kepergian Shaqiri, Inter sebenarnya juga sudah kekurangan stok penyerang. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil pra-musim Inter sebelum kedatangan Stevan Jovetic, di mana La Beneamata mendulang tiga kekalahan beruntun dari Bayern Munich, AC Milan dan Real Madrid tanpa berhasil mencetak satu gol pun.


Mauro Icardi dan Jovetic jelas akan menjadi andalan Roberto Mancini, dan mungkin mereka akan bisa memberikan sesuatu yang spesial bagi tim apabila terus bugar sepanjang musim.  

Striker anyar asal Montenegro tersebut telah menunjukkan bahwa ia mampu beradaptasi dengan baik bersama rekan-rekan barunya dengan mencetak satu gol saat mengantar timnya menaklukkan Athletic Bilbao pada pertandingan uji coba. Sementara Icardi, telah menjadi pemain paling subur di Inter musim lalu dengan mencetak total 27 gol.

Namun, hal tersebut tentu sulit terwujud jika mereka terus-terusan diforsir di setiap pertandingan, terutama mengingat riwayat kebugaran Jovetic, sementara pelapis kedua pemain tersebut sangat jauh kualitasnya.

Rodrigo Palacio sudah tampak tidak bisa mengeluarkan performa maksimal usai Piala Dunia 2014, setelah mencetak total 22 gol pada 2013, catatannya menurun menjadi 19 gol sebelum hanya mampu menyumbang 12 gol musim lalu. Sementara pemain berbakat jebolan akademi seperti George Puscas dan Samuele Longo malah dipinjamkan ke klub lain. Dengan situasi seperti itu, Inter kemungkinan akan memprioritaskan pemain depan sebelum mencari pengganti Shaqiri.

Dengan masuknya dana tambahan, beberapa 'nama lama' kembali mencuat seperti Javier Hernandez yang tidak mendapatkan tempat di barisan starter Manchester United asuhan Louis van Gaal. Tetapi minimnya stok striker di Old Trafford setelah kepergian Robin van Persie dan Radamel Falcao akan membuat pemain asal Meksiko itu akan sulit untuk ditebus.

Bidikan yang terjangkau bagi Inter saat ini adalah mencari klub yang kelebihan stok penyerang, dan beruntung, salah satu klub raksasa Liga Primer Inggris mengalami hal tersebut, yaitu Liverpool.

The Reds memiliki Cristian Benteke, Daniel Sturridge, Danny Ings, Divock Origi, Mario Balotelli hingga Fabio Borini yang mampu menjadi ujung tombak klub. Dua nama terakhir menjadi sosok potensial, namun Inter tampaknya akan sulit menerima Balotelli lagi, sehingga Borini menjadi opsi paling besar.


Borini tentu sudah tidak asing lagi dengan atmosfer Serie A, pemain berusia 24 tahun tersebut sempat bersinar bersama AS Roma pada musim 2011/12 sebelum menarik minat Liverpool untuk menggaetnya di tahun berikutnya.

Jika striker asal Italia tersebut berhasil didapat, maka Inter bisa kembali fokus untuk memperkaya kreativitas serangan dari sektor winger. Tetapi opsi Inter sudah semakin menipis seiring kepastian transfer beberapa pemain bidikan sebelumnya seperti Mohamed Salah yang memilih ke AS Roma.

Perisic masih berpeluang untuk kembali didekati dan dibujuk oleh manajemen, meski memiliki kans yang sangat kecil, setelah apa yang dikatakan oleh direktur Wolfsburg, Klaus Allofs: "Klub itu [Inter], yang tertarik [pada Perisic], tidak mampu menebusnya."

Beberapa nama alternatif untuk Perisic mencuat seperti Adem Ljajic dari AS Roma dan Diego Perotti dari Genoa. Namun, dengan koneksi Kroasia, di mana Inter memiliki Mateo Kovacic dan Marcelo Brozovic, dan melihat apa yang terjadi pada saga transfer Shaqiri dan Stoke, masih ada harapan bagi La Beneamata untuk bisa memboyong Perisic ke Giuseppe Meazza sebelum bursa benar-benar ditutup.

Related Posts:

Internazionale & Wolfsburg Belum Sepakati Transfer Ivan Perisic


Internazionale terus berupaya mengejar sayap Wolfsburg ini, namun kedua klub masih belum menyepakati harga jual sang pemain.

Direktur olahraga Internazionale Piero Ausilio menegaskan pihaknya masih jauh dari kata sepakat dengan Wolfsburg terkait transfer Ivan Perisic.

Sayap asal Kroasia itu memang santer dikabarkan bakal berlabuh ke Giuseppe Meazza pada musim panas ini. Kepergian Xherdan Shaqiri yang awal pekan ini hijrah ke Stoke City membuat Perisic diyakini bakal menjadi pengganti yang sepadan.

Kendati Mancini optimistis bahwa kedatangan Perisic segera diresmikan, Ausilo menyatakan bahwa kedua belah pihak masih belum menyepakati harga transfer sang pemain.

“Kami tidak menyembunyikan fakta bahwa kami memang menyukai Perisic. Kami terus memonitori situasinya di Wolfsburg. Tetapi untuk saat ini, kami masih belum bersepakat dengan Wolfsburg,” tutur Ausilio, Kamis (13/8).

“Terlepas dari itu, saya mengonfirmasi bahwa kami pastinya akan mendatangkan seorang pemain depan lagi setelah Xherdan Shaqiri dijual ke Stoke City,” imbuh Ausilio.

Related Posts: