Ciao Mateo, in bocca al lupo!


19Nol8 - Selama di Inter, Kovacic pernah dilatih oleh tiga orang pelatih yang berbeda yakni Andrea Stamaccioni, Walter Mazzari dan Roberto Mancini. Selama masa itu pula ia dimainkan dengan peran yang berbeda-beda. Di era Stramaccioni, Mateo di plot sebagai seorangregista.Kemudia di era Walter Mazzarri, Kovacic coba dimainkan sebagai seorang trequartista. Sementara bersama Roberto Mancini, ia dicoba diberbagai posisi, mulai dari regista,hingga sebagai seorang sayap

Dilatih oleh 3 pelatih semenjak berseragam Inter, Mateo kerap gagal menunjukkan konsistensi bermain. Ini tentunya menjadi masalah dan siapapun merasakan hal itu. Padahal para pelatih Inter tersebut sependapat jika Kovacic adalah pesepakbola dengan potensi besar dalam dirinya. Banyak juga tifosi yang pada akhirnya berpikir jika para pelatih Inter yang menukangi Kovacic tidak mengerti cara memainkan pemain ini. Alasan yang cukup masuk akal. Tetapi bagaimana jika dibalik, bahwasanya Kovacic-lah yang menjadi “beban” dan membuat skema permainan Inter tidak berjalan? Hmm.
Ngomong-ngomong soal pelatih, apakah Benitez mampu mengeluarkan potensi seorang Mateo Kovacic? Menarik untuk kita tunggu. *evil laugh*

Saya pribadi berpendapat bahwa skuat yang ada di Inter sejak kedatangan Kovacic memang tidak mampu mengikuti gaya dan visi bermainnya. Kenapa begitu? Di banyak pertandingan, kita kerap kali melihat umpan terobosan dari Kovacic gagal dibaca oleh pemain Inter, terutama ketika mencoba membangun serangan ke arah sayap. Para pemain Inter cenderung tidak siap menerima bola yang diarahkan Mateo kepadanya.

Dalam kasus lain, kita juga sangat sering melihat ketika Kovacic membawa bola menyerang ke arah kotak penalti lawan, ia justru mengoper bola kembali ke belakang. Kenapa? Karena tidak ada rekan satu timnya yang mencari posisi bebas untuk menyambut umpannya. Selain Mauro Icardi yang terus melakukan pergerakan, pemain lain kerap berada dalam posisi yang tidak ideal atau berada dalam penjagaan. Sejauh ini baru Icardi yang menurut saya bisa membaca gaya bermain Kovacic.

Hal ini tentu akan menimbulkan masalah bagi tim, jika para pemainnya yang lain tidak bisa mengikuti gaya bermain satu orang. Itulah kenapa Mancini terkesan tidak berpikir dua kali melepas Kovacic, walaupun dengan alasan FFP. Adalah lebih baik melepas sang pemain dengan harga yang menggiurkan daripada dipertahankan, tetapi tidak masuk dalam skema yang diinginkan. Saya berasumsi jika keputusan Mancini ini lebih ke alasan taktikal. Hasil penjualan Kovacic bisa membuat Mancini mendapatkan pemain yang lebih efektif dalam skema yang akan dimainkannya.

Skuat yang dimiliki Inter saat ini menurut saya tidak akan mampu mempercepat perkembangan seorang Mateo Kovacic. Bukannya tanpa kemajuan, tetapi dalam dua setengah musim terakhir progress-nya berjalan lambat. Sepertinya hal ini juga menjadi pertimbangan sang pemain untuk menerima pinangan Los Blancos. Disamping akan bermain bersama idolanya sesama Kroasia Luka Modric, kehadiran Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, James Rodriguez cs pasti akan berpengaruh ke permainan Kovacic, progress mencapai potensi terbaiknya sebagai seorang pemain sepertinya tidak akan selama sewaktu dia bermain di Inter. Saya tidak mengatakan Kovacic akan otomatis berhasil disana, karena itu semua akan bergantung kepada sang pemain sendiri.

Tim Ini Butuh Seorang Playmaker
Satu hal yang saya sayangkan dari transfer ini adalah waktu. Kenapa harus satu minggu menjelang liga dimulai dan dua minggu menjelang penutupan transfer? Ini akan menjadi pekerjaan besar bagi Inter, terutama untuk pihak klub yang hanya akan mendatangkan pemain baru dengan Inter Formula. Belum lagi Roberto Mancini yang harus meramu kembali skuatnya.

Related Posts:

1 Response to "Ciao Mateo, in bocca al lupo!"

  1. Saya berasumsi jika keputusan Mancini ini lebih ke alasan taktikal, deposit ovo bolavita sangat nyaman, proses cepat, online 24 jam

    ReplyDelete